Di Indonesia Dicaci, Diluar Negeri Dipuji

Selalu ada saja fenomena menggelikan yang bisa membuat kita geleng-geleng kepala ketika melihat apa yang terjadi pada talenta muda kita saat membela negaranya bertanding. Hanya karena rivalitas mereka rela melakukan bullying padahal permainan mereka bagus.

Misalnya saja ketika momen yang terjadi saat melibatkan beberapa pemain Persija dan Persib yang diutus untuk memperkuat Timnas Indonesia, mereka tersebut adalah Febri Hariyadi dan Andritany yang menjadi sorotan utama saat itu.
Dilansir dari detik (6/5/2018) permainan para pemain muda ini sungguh mendapatkan apresiasi dari masyarakat luar, bahkan para pelatih korut, bahrain, hingga Uzbekistan memuji talenta yang dimiliki salah satu pemain Timnas yaitu Febri Hariyadi.
Seperti ungkapan pelatih Korut yang menilai jika Pemain bernomor punggung 13 itu sangat cepat dan mereka harus bersusah payah menghentikan langkahnya, atau dengan pernyataan pelatih Bahrain yang berucap jikalau semua pemain Indonesia bermain bagus terutama nomor punggung 13.
Pujian pun masih ada dari pelatih Uzbekistan: Indonesia punya permainan cepat dan punya skill yang bagus.
Jika secara keseluruhan memang mereka mengapresiasi penuh terhadap perjuangan Timnas Indonesia saat itu, namun entah mengapa setiap pemain yang melibatkan antara Persib dan Persija selalu menuai kontroversi?
Bahkan tak pelak beragam cacian selalu berdatangan, misalnya saja dalam kasus Hariono ketika membela Timnas hingga ia berkorban kepalanya yang harus sampai berdarah kala itu tetapi tak banyak orang yang care terhadapnya malah banyak yang mendoakan hal buruk dari beberapa oknum yang kurang menyukai Persib Bandung.
Buktinya? Banyak bertebaran di kolom-kolom media sosial.
Sekarang ada pun pemain Timnas Indonesia asal Persija yaitu Andritany tengah dalam cedera cukup fatal, tak jarang ada beberapa oknum yang kurang bersimpatik terhadapnya, mungkin hal ini ditenggarai karena sikap kurang menyukai mereka kepada Persija.
Buktinya? Toh banyak di setiap kolom komentar semua media pemberitaan.
Sejatinya ketika mereka bahu membahu untuk membela negara kenapa kita tidak singkirkan rivalitas ini dulu? Toh pada akhirnya kita yang bangga menjadi satu kekuatan penuh. Berkaca pada Barcelona dan Real Madrid mereka memiliki rivalitas besar tetapi tidak sampai harus bersikap seperti bocah melulu.
Save talenta emas Indonesia, karena luar negeri memuji mereka apa salahnya di negara kita sendiri kita juga harus membanggakannya jangan hanya mencacinya.
Sumber : UC News
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==