Sebagai tuan rumah, skuad didikan Luis Milla telah mempersiapkan diri sebaik mungkin jelang pertandingan ini. Kemenangan, menjadi harga minimal yang harus diraih jika benar-benar ingin lolos ke babak selanjutnya.
Sementara untuk China Taipei, keberhasilan mereka menahan gempuran Palestina dan memaksa pertandingan di laga perdana berakhir dengan skor imbang 0-0, menjadi motivasi tersendiri bagi mereka.
Meski Palestina mencatatkan 38 tembakan dengan 19 di antaranya tepat ke arah gawang, strategi bertahan China Taipei yang sangat disiplin, menjadi andalan utama yang kemungkinan besar menjadi andalan anak didik Pen Wushung.
Permainan sayap tentu menjadi opsi utama Timnas Indonesia U-23, dengan mengandalkan Irfan Jaya dan Febri Hariyadi, yang akan mendukung Alberto Goncalves di lini depan.
Namun begitu, tanpa berfikir terlebih dulu, Pen Wushung mengatakan jika: "Kami sudah melihat permainan Indonesia. Namun, kami akan tetap lebih fokus dengan strategi yang akan kami terapkan dalam laga kali ini." Ucapnya, seperti yang dikutip dari aseangames2018.id (12/8/2018)
Dapat kita simpulkan bahwa, Pen Wushung menginstruksikan kepada anak didiknya untuk membuat frustasi lini depan skuad Garuda Muda, sebelum akhirnya mereka opsi memanfaatkan serangan balik.
Namun yang sudah pasti dilakukan oleh Timnya tidak lain adalah bekerja lebih keras dalam pertandingan tersebut. "Satu hal yang penting, kami akan berkerja keras dalam pertandingan ini," ujarnya.
Publik sepakbola Indonesia hanya berharap agar semoga euforia keberhasilan Timnas Indonesia U-16 dalam meraih gelar juara, dapat menular kepada skuad Timnas Indonesia U-23.
Sumber : UC News