Ancaman pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, untuk membeberkan kekacauan yang terjadi di persepakbolaan Indonesia rupanya bukan gertakan semata. Salah satu media olahraga ternama Italia, Corriere dello Sports, pada Minggu (7/10) kemarin mengangkat berita bertajuk 'Violence and corruption in Indonesia: football in chaos'.
Artikel tersebut merupakan buah wawancara dengan Gomez yang geram akan kebobrokan PSSI sebagai federasi sepakbola nasional yang dinilai tak becus mengurus kompetisi Liga 1.
"Indonesia adalah tempat yang indah tetapi situasi (persepakbolaan, Red.) di sana tidak bagus," ujar Gomez kepada Corriere dello Sports, seperti dilansir bobotoh.id (10/10/2018).
Lebih jauh lagi Gomez membocorkan jika PSSI sudah 'bermain mata' dengan beberapa klub yang tak lolos secara administratif untuk bisa mengikuti kompetisi Liga 1.
Menurutnya, Madura United dan Arema FC seharusnya tak bisa berlaga di Liga 1 sebab tak memiliki lisensi untuk bermain di kasta tertinggi. Selain itu Gomez pun menyebut kebobrokan Persija Jakarta, yang bersama dengan Bhayangkara FC, mempunyai lisensi hasil manipulasi (make up license).
Namun, faktor paling krusial yang dihadapi persepakbolaan Indonesia adalah anarkisme dan vandalisme suporter
"Tetapi problem yang utama di sepak bola adalah kekerasan, " papar Gomez.
Corriere dello Sports juga tak luput mengulas insiden kericuhan Aremania saat Persib bertandang ke Stadion Kanjuruhan di putaran pertama Liga 1 2018 lalu, di mana Gomez begitu sangat ketakutan terjebak di dalam stadion yang dipenuhi amukan ribuan Aremania.
Akibat insiden itu pula kening eks asisten pelatih Inter Milan tersebut sampai terluka karena dilempari benda keras oleh oknum Aremania.
"Tetapi federasi (PSSI, red.) tidak mengambil tindakan apapun (atas kejadian itu)" tulis Corriere dello Sports.
Situasi Maung Bandung yang tengah memimpin klasemen sementara Liga 1 2018 namun berusaha 'dijegal' pihak-pihak tertentu dengan sanksi kontroversial turut pula dibahas Corriere dello Sports.
Sumber : UC News