Tahun ini, genap satu windu alias delapan tahun semenjak gelaran final Piala AFF 2010 yang mempertemukan antara Indonesia melawan Malaysia berlalu. Indonesia yang berjaya di fase grup hingga babak semifinal, ternyata harus menerima kenyataan pahit, kembali gagal merengkuh gelar juara Asia tenggara untuk kali pertama. Di laga pertama melawan Malaysia dikandang lawan, Indonesia tertunduk lesu setelah dikalahkan 0-3 dari sang rival. (aseanfootball.org 26/12/2010)
Selepas laga tersebut, pelatih Timnas Indonesia kala itu, Alfred Riedl murka dan menunjukkan raut muka yang menahan amarah besar. Dalam pers rilis sesaat pasca pertandingan, Riedl bahkan blak-blakan menyatakan jika final ini penuh dengan skandal, konspirasi karena dengan mata kepala sendiri dia menyaksikan oknum-oknum (baik yang dia kenal maupun tidak) berseliweran diruang ganti pemain yang seharusnya netral. Meski pada akhirnya komentar ini dia ralat, namun pernyataan tersebut menyita perhatian khalayak ramai dan seolah menjadi api dalam sekam yang bisa terkuak kapan saja (goal.com 03/12/2011).
Dan kini, sedikit demi sedikit pernyataan sang mantan pelatih mulai tersingkap kebenarannya. Pada laga final yang membekaskan luka begitu menganga bagi para pecinta sepakbola nasional tersebut, satu demi satu tokoh sepakbola nasional buka suara. Terbaru, nama Andi Darussalam Tebussala yang kala itu berada dalam lingkaran Timnas, menyuarakan pendapatnya dan menyebutkan jika memang final AFF 2010 yang kelam itu memang sudah diatur (bola.liputan6.com 20/12/2018).
Dan benar apa yang dikatakan oleh Opa Riedl, kekalahan Indonesia kala itu tidak wajar. Dan kini sedikit demi sedikit, kebenaran mulai terkuak. Semoga saja kasus ini benar-benar terkuak sehingga sepakbola Indonesia bisa kembali berprestasi.
Sumber : UC News
Dan benar apa yang dikatakan oleh Opa Riedl, kekalahan Indonesia kala itu tidak wajar. Dan kini sedikit demi sedikit, kebenaran mulai terkuak. Semoga saja kasus ini benar-benar terkuak sehingga sepakbola Indonesia bisa kembali berprestasi.
Sumber : UC News
